DIA PRIA YANG TEPAT

1759 Kata

Siang itu Cahaya mengemudikan mobilnya bersama Dewinta dan Ratih. Mereka baru saja menyelesaikan kuliah dan akan mengunjungi restoran makanan cepat saji untuk makan siang. “Aya, itu bukannya Kak Surya,” tunjuk Dewinta saat mobil mereka berhenti menunggu lampu merah. Dewinta yakin sosok Surya yang sedang menyetir mobil angkot di sebelah mereka. “Iya bener,” yakinkan Ratih. Cahaya hanya terdiam dan bertanya di dalam hati mengapa Surya beralih profesi menjadi sopir angkot. Jika itu untuk kerja sambilan, apa tidak cukup gajinya di perusahaan Papanya. Tetapi ini masih siang hari dan itu artinya Surya bolos kerja. “Setelah kita makan kita mampir dulu ke perusahaan Papa ya,” usul Cahaya dan kedua sahabatnya mengangguk setuju. Cahaya menikmati makan siangnya dengan perasaan mengganjal. Dia ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN