Neli damai memeluk suaminya. Ia juga suka kamar tersebut, yang tetap seperti dulu. Neli bangun pelan membiarkan Farhan tetap tidur. Ia segera mandi. Bagi Neli pelukan Farhan sudah cukup sebagai alasannya junub. Itu cukup mengobati semua keinginannya yang haus kasih sayang. Neli tetap menemukan suami lelap. Setelah berganti pakaian Neli duduk di sisi suaminya. Ia tahu subuh nanti Papa akan mencari Farhan untuk bersama ke masjid. Neli tertegun pada bibir diam Farhan. Neli berjanji akan menciumnya suatu saat nanti, tapi bukan sekarang. Neli ingin melakukannya saat Farhan terjaga. Neli menyentuh pelan bibir Farhan yang lembut. Ia segera menarik tangan saat Farhan membuka mata. "Sebentar lagi subuh." Farhan tiba-tiba menarik Neli sampai tubuh atas Neli berpelukan dengannya. "Kamu wangi." "Ak