Hari pertama di pulau Tidung benar-benar menyenangkan, aku yang selama ini hanya tahu ada tempat yang bernama rumah dan sekolah sekarang dapat merasakan sisi lain dari dunia. Aku melihat keindahan alam yang selama ini tidak pernah aku sentuh, sayang banget sih hal seindah ini aku baru tahu saat usiaku dua puluh tahun. Kami sedang berada di jembatan cinta, katanya kalau ke pulau Tidung rasanya kurang pas jika tidak mengunjungi jembatan cinta. Pemandangan yang indah seperti ini benar-benar membuat rasa bosanku hilang seketika, tidak ada lagi hal mumet yang aku pikirkan karena terfokus pada suasana di pulau Tidung. Maklum, aku pertama kali jalan-jalan seperti ini jadi masih sedikit lebih norak daripada yang lainnya. “Xel, kalau aku terjun dari jembatan ini kamu tolongin, gak?” tanyaku iseng