Berkali-kali aku melihat kedua kakiku yang masih sama kondisinya seperti seminggu yang lalu dan tidak ada perkembangan sama sekali. Dokter pun memiliki jawaban yang sama dan berulang membuatku bosan, aku merasa bahwa hidup ini tidak pernah berguna bahkan ketika aku sudah berusaha keras. “Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku mempunyai orang tua yang kaya raya yang bisa menampungku saat aku tidak bisa bekerja dengan kondisi seperti ini? Apa orang tuaku adalah orang mampu?” tanyaku pada diri sendiri. Aku bahkan tidak mengingat kedua orang tuaku dan tempat tinggal yang selama ini aku tempati. Ketukan di pintu membuat aku menoleh, sama seperti biasanya pria yang bernama Exel Sanjaya selalu saja berkunjung saat pagi hari dengan setelan jas rapinya. Ia terlihat tampan, tapi menyebalkan, aku t