Rima menatap tidak percaya ke arah Rudi, ia pun bertanya dengan nada suara galak, “Apa yang kau katakan?. Aku tidak salah dengar bukan?” “Sungguh menggelikan sekali kau ini, Rudi!. Kau yang menyukaiku dan sekarang kau menuduhku, menggunakan sihir untuk menutupi kesalahanmu menyukai diriku,” sindir Rima. Rudi mengacak rambutnya dan memandang ke arah Rima dengan tatapan yang sulit diartikan. “Sepertinya aku telah salah dengan berkata seperti itu kepadamu. Aku minta maaf, telah menduhmu sembarangan.” Rima memberikan senyuman tulus ke arah Rudi, “Kau kumaafkan, aku tahu pesonaku memang sulit untuk kau tolak. Namun, kau harus tahu kalau aku hanya ingin kita menjadi teman saja, tidak lebih.” Rudi pun tersenyum. ia tahu kalau Rima bercanda dengan kata-katanya barusan, tetapi tentang berteman