18 - Traktiran yang Salah Sasaran

1832 Kata

Orion menggaruk lehernya sendiri. Ia bingung dengan sikapnya akhir-akhir ini. Termasuk, tentang alasan yang membawa ia berada di tempat ini - sebuah kampus swasta favorit di kotanya. Tatapannya mengarah lurus ke depan, ke arah gerbang sebuah fakultas yang terletak beberapa belas meter di depan mobilnya. “Harusnya dia keluar jam tiga, kan? Apa dia udah keluar duluan, cuma aku nggak lihat?” gumam Orion. Sudah hampir setengah jam ia menunggu. Namun, sosok yang ia tunggu itu belum juga menampakkan batang hidungnya, membuat Orion lama-kelamaan uring-uringan sendiri. “Jangan-jangan dia ketemuan dulu sama cowok waktu itu? Cih … padahal aku juga bantuin dia kerjain proposalnya. Tapi yang selalu tampak di matanya malah si sialan yang bisanya cuma ngerepotin dia itu,” kesal Orion. Ia mengambil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN