Jhon menatap Esme lekat-lekat sebelum tiba-tiba saja dia menjilat jari telunjuknya sendiri dan menyelinap diantara kedua kaki Esme. “Ah!” Tubuh Esme kontan tersentak, ketika jari telunjuk pria itu telah masuk ke dalam sana. Dia juga menggunakan ibu jarinya untuk mengelus bagian terluar yang paling sensitif yang semakin membesar. “Masih bisa bilang kamu tidak suka ini?” bisik Jhon rendah yang kemudian mempergunakan keahlian lidahnya untuk menggelitiki permukaan kulit leher Esme. Tentu saja hal tersebut membuat tubuh sang wanita sedikit gemetar dan secara mengejutkan kekesalan yang Esme pendam untuk pria itu memudar begtiu saja. Tubuhnya mengkhianati akal sehatnya sebab mudah bereaksi atas sentuhan kecil dari pria itu. Jhon mulai senang ketika wanita itu sudah sangat basah hanya karena