Keduanya kembali saling pandang untuk beberapa saat, hanya detak jantung mereka saja yang terdengar saling berpacu, menggambarkan kondisi hati yang sedang saling mencari arah. Tapi Diana yang lebih dulu tersadar dan segera beranjak dari d**a Gio yang bidang dan hangat itu. “Sebaiknya aku pergi saja, permisi.” Ucap Diana sambil kembali melangkah tapi lagi-lagi Gio menahannya. “Miss aku mohon jangan pergi dulu, akhh…!!” Gio berusaha bangkit dari pembaringan dan berjalan dengan terseok memaksakan kakinya. Diana pun dengan refleks menghentikan langkahnya dan berbalik kearah Gio yang sedang berusaha menyusul Diana yang sudah hampir mencapai pintu. “Kau itu apa-apaan Gio, sudah aku bilangkan jangan bergerak dulu. Biar sopirmu saja yang nanti menjemputmu. Kondisimu kan masih belum sehat.” U