“Gawat!” ucap Lusi tiba-tiba. Mac menatap Lusi heran. “Kenapa?” tanya Mac. “Husstt …” Lusi meletakkan jari telunjuknya pada bibirnya, ngasih kode ke Mac, supaya diam. Mac geleng kepala, masih kepo dengan apa yang telah terjadi. “Kenapa?” tanya Mac pelan. “Sorry Mike, ada sepupu aku. Kamu sendirian nggak papa? aku pindah meja lain.” Tanpa persetujuan Mac, Lusi main pindah aja meja, sebelum Edo dan Andin menyadari keberadaannya. Mac hanya bisa pasrah, terus gimana nanti dia ngabisin pesenan yang klelewat banyak tadi. Karena penasaran, Mac menoleh kearah pintu masuk, penasaran sama orang yang bikin Lusi kalang kabut. “Edo …” lirih Mac, dia ikut-ikutan panik kek Lusi, jangan sampai Edo mengenali wajahnya. Mac pun tetep berada di kursinya, yang untungnya tadi Lusi milih tempat duduk dipo
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari