Berdamai Dengan Daddy

1007 Kata

Setelah mengantar Andin pulang ke rumahnya, Edo ternyata langsung pulang ke rumah. Berjalan menuju rumah dengan seribu perasaan nano-nano di hatinya. Kadang jengkel juga dengan Andin yang selalu main gampar sesuka hati Andin. Seperti tadi, dia minta cipokan dari Andin, tapi apa yang dia dapatkan, gamparan di pipinya. Benar-benar apes, lain kali keknya nggak usah minta, main terjang aja kek di Kepulauan Seribu. “Den!” Edo menghentikan langkah kakinya, menoleh kearah si Bibi yang memanggilnya. “Ada apa, Bi?” tanya Edo, yang merasa heran aja, jam segini si Bibi belum tidur. “Tuan nunggu Aden di ruang kerjanya,” ucap Bibi. Edo terdiam sebentar, heran juga dengan Papanya yang berada di ruang kerjanya, karena sepengetahuan dia, tuh ruang kerja udah lama nganggur. “Baiklah, Bibi tidur aja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN