Sebuah Kenyataan

1147 Kata

Dewi sama Hendra saling tatap, heran dengan permintaan Andin. “Jangan bilang, kalau kamu berantem sama Lusi!” ucap Dewi, dengan nada sedikit emosi. “Bener kata Mama kamu, Papa nggak suka kalau saudara sampai berantem.” Kata-kata Hendra terdengar biasa aja, tapi dari pengucapannya, bikin nyali siapapun menciut. Andin nyengir, ngeri juga denger Papa ngasil ultimatum kek gitu. “Enggak! Andin nggak berantem sama Lusi, Andin cuman nggak mau dicengin sama Lusi …” lirih Andin. Dewi tersenyum, mengelus lembut kepala Andin. “Oh, kirain berantem sama Lusi gara-gara kesel kemarin malam,” ucap Dewi. “Ihh … Mama tau sendiri, Andin mana bisa kesel lama-lama sama Lusi, dia ‘kan mahluk paling unik!” Dewi geleng kepala, semua orang di keluarganya pasti bakalan dapat julukan unik dari Andin, padahal ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN