Sebenarnya hasil dari pertarungan ini sudah dapat dipastikan bahkan saat sebelum tendangan pertama yang dilakukan oleh Scorpions. Tendangan keras Scorpions itu bahkan hanya mampu mengurangi 10% HP Killing Man, dan ketika serangan pertama dilakukan, Killing Man mengeluarkan skill tinjunya yang berhasil menghempaskan Scorpions cukup jauh menghantam dinding reruntuhan kuil Zodiak. Ini bahkan tidak pantas disebut sebagai pertarungan, perbedaan kekuatan yang cukup mencolok membuat Scorpions malah terlihat lemah walaupun sebenarnya dia adalah player kuat di server 6. Scorpions yang kehilangan 20% kekuatannya mencoba bertahan dan memulihkan Hpnya menggunakan healling bottle.
Scorpions berusaha melepaskan diri dari reruntuhan kuil dan mencoba bangkit kembali, baginya hal ini bukanlah masalah besar, tetapi seharusnya dia juga sadar lawan siapa yang sedang dia hadapi. Kepercayaan diri serta mentalnya patut diacungi jempol.
"Lumayan kuat, tapi aku masih punya banyak ramuan agar statistik karakterku menyamai dirimu," ucap Scorpions tersenyum setelah ia mampu berdiri dan kembali ingin bertarung.
Seluruh player yang awalnya hanya melihat berniat membantu Scorpions, tetapi karena tempat itu adalah pusat event yang sedang berlangsung sehingga mereka kedatangan tamu yang sebelumnya sudah mereka perkiraan.
"Keras kepala sekali, bahkan kami yang memiliki level 100 saja akan berpikir dua kali untuk melawan orang itu," ucap salah satu player dari server 2.
"Apa kalian mendengar sesuatu?" ucap salah seorang player dari server 6.
Suara gemuruh yang terdengar semakin besar itu bahkan membuat Scorpions menghentikan niatnya untuk kembali menyerang, bahkan Killing Man harus menengok ke arah datangnya suara untuk memastikan makhluk apa yang sebenarnya datang ke sana.
"Sudah di mulai ya?" ucap Killing Man dan ia kembali menaiki Mont lalu melesat ke arah 10 player server 2 yang memang sudah ia incar.
Semua orang panik dan tak sempat memikirkan 10 orang player itu, tentu saja hal itu di manfaatkan oleh mereka untuk melarikan diri sementara Killing Man yang berniat mengejar malah terhalang oleh monster kalajengking yang memiliki bentuk sama persis seperti kalajengking yang di hadapi oleh Rio beserta Pisces.
Inilah puncak dari event yang sedang berlangsung dan waktu yang mereka butuhkan untuk membunuh kalajengking itu hanya sekitar 20 menit saja sementara area kuil sudah terhalang oleh jaring event dan mereka tak bisa keluar dari sana, sedangkan 10 orang dari server 2 sudah terlebih dahulu keluar dari sana sedetik sebelum penghalang itu muncul.
"Kita mundur terlebih dahulu, sepertinya kondisi ini sudah tidak bagus, lain kali kita harus mencari server lain untuk bisa kita ambil item nya," ucap salah seorang player yang kini terbang menggunakan Mont berupa Naga level menengah.
Kembali lagi ke lokasi pertarungan antara Rio bersama Pisces melawan Scorpions King. Mereka nampak kesulitan di sana karena akses keluar sudah terhalang pelindung yang membuat mereka mau tak mau harus melawan balik.
"Padahal aku sudah mau kabur, tetapi tiba-tiba penghalang ini muncul begitu saja," ucap Pisces nampak kebingungan.
Ternyata Scorpions King dapat membuat sebuah portal dan melempar kedua orang itu ke salah satu gurun pasir level 3 di mana tempat itu adalah rumah Scorpions King, entah kenapa monster kalajengking itu melempar mereka berdua ke sana padahal kalajengking yang sama yang menyerang di kuil Zodiak tidak melakukan hal tersebut.
"Ada lubang hitam? Hei? apa kau tahu itu apa?" Teriak Rio dari arah berlawanan dengan Pisces.
Sementara kalajengking itu terus menyerang menggunakan ekornya yang membuat tanah berlubang, ia juga terus menyemburkan api dari ujung ekornya tersebut.
"Aku tidak tahu yang jelas sepertinya itu bukan lubang yang bagus," ucap Pisces berteriak.
Dengan segala kemampuannya yang mereka miliki akhirnya mereka memutuskan untuk saling bekerja sama, kebetulan The Man King adalah seorang support yang mampu meningkatkan HP dan bisa memulihkan HP anggota yang melakukan Raid bersamanya.
"Tak ada cara lain, kita harus melakukan Raid," ucap Pisces kepada Rio yang tengah sibuk menghindar dan mencoba menusuk salah satu lengan raksasa.
"Tidak masalah jika itu yang terbaik," ucap Rio.
Setelah mereka sepakat melakukan Raid tiba-tiba lubang hitam itu menelan mereka berdua bersama dengan kalajengking itu, sampai mereka kebingungan ditempat yang mereka pijak saat ini.
"Di mana ini?" ucap Pisces yang memutar tubuhnya memperhatikan area sekitar.
"Padang pasir? sangat luas sekali di sini," ucap Rio merasa bingung.
Untung saja kalajengking yang mereka lawan barusan tidak ada di sana, sehingga mereka sedikit lega dan bisa beristirahat sejenak, tetapi mereka bingung sedang berada di mana mereka saat ini.
Nampak seorang player menggunakan Mont berjenis Naga melintas dari arah langit, dan sepertinya player itu juga terjebak di tempat itu.
"Dua orang terlihat di atas Padang pasir, rupanya portal itu menarik dua orang asing ke tempat ini, seharusnya belum ada player yang mampu masuk ke dalam sini, aku harus menyelamatkan mereka," ucap orang itu yang kemudian bermanuver dan mendekati Rio dan Pisces.
"Di atas! awas ada serangan!" ucap Rio memperingatkan.
"s**l, kenapa di tempat seperti ini ada naga? celaka, cepat naiki tungganganmu dan lari dari sini, kita pasti bisa mencari jalan keluar," ucap Pisces yang kemudian menunggangi montnya itu.
Naga adalah makhluk terkuat yang ada di dalam game, bahkan ketika kalah oleh monster itu akan beresiko menghilangkan semua item yang pernah kita kumpulkan. Api abadi yang keluar dari makhluk itulah penyebabnya, walaupun ada beberapa naga yang memiliki unsur lain seperti naga es atau naga angin.
Dua orang itu terus mencoba menjauh dari kejaran orang asing yang niatnya akan menyelematkan mereka, Pisces meminta agar berpisah dan mencari jalan keluar agar makhluk itu kebingungan mengejar mereka, tetapi Rio berkata jika harus berpisah itu akan membuat keadaan semakin buruk, pasti akan ada yang dirugikan di antara mereka.
"Berpencar, buat naga itu bingung dan selamatkan item kita," ucap Pisces yang meninggi burung elang itu.
"Kau bercanda? aku tak mau berpisah, itu hanya kan membuat kita semakin kesulitan," ucap Rio tak mendengarkan.
Tetapi orang yang mengejar mereka nampak mulai memelankan kecepatannya, sepertinya ada hal yang membuat ia melakukan itu sehingga Pisces berpikir ini cara yang bagus untuk meningkatkan kecepatan dengan menggunakan botol booster.
"Makhluk itu mulai memelankan kecepatannya, apa kau punya booster?" tanya Pisces sembari terus melaju menjauhi makhluk itu.
"Apa? apa itu booster? aku tidak tahu," jawab Rio yang juga terus menjauh.
"Botol berwarna merah pekat, kau gunakan itu agar kecepatan Mont lima kali lebih cepat dalam dua menit," ucap Pisces lagi.
Rio tak begitu jelas mendengar apa yang dikatakan oleh Pisces, tetapi yang ia dengar hanya kata terakhir yaitu pekat.
"Pekat? hitam? atau coklat?" saat Rio memeriksa tasnya hanya ada dua botol itu dan akhirnya ia memutuskan untuk mengambil botol coklat.
"Ayo sekarang!" ucap Pisces yang kemudian kecepatan Montnya berkali-kali lipat naik.
"Baiklah!" ucap Rio semangat.
Tetapi hal yang mengejutkan terjadi saat Rio memecahkan botol itu, asap putih bercahaya menyelimuti dirinya, ini bukan aura booster tetapi aura pemanggil monster.
"Lihat aku? apa yang terjadi?" tanya Rio yang sudah melihat Pisces cukup jauh dari dirinya.
Segerombolan monster besar yang keluar dari pasir yang terhampar luas di sana menghalangi jalan Rio untuk segera pergi dari sana, di tambah beberapa burung predator yang sudah siap menghancurkan armor mereka. Jelas hal itu membuat Pisces juga terkejut, ia heran kenapa monster-monster ini tiba-tiba muncul di hadapan mereka, apalagi Pisces baru pertama kali melihat monster-monster itu.
"Ada apa ini? s**l apa yang kau lakukan?" ucap Pisces menahan laju tunggangannya karena lima ekor burung predator terbang ke arahnya.
"Aku hanya mengikuti yang kau perintahkan," ucap Rio pada Pisces.
"Memangnya botol apa yang kau pecahkan?" tanya Pisces panik karena monster itu semakin mendekatinya.
"Botol berwarna coklat," ucap Rio menjawab pertanyaan Pisces.
"Apa? bodoh! bukan botol itu yang seharusnya kau pecahkan, botol yang baru saja kau pecahkan hanya untuk farming agar monster mendekati dirimu," ucap Pisces kesal.
"Lalu bagaimana? apa yang harus kita lakukan?" tanya Rio yang terlihat panik dan kebingungan.
"Tak ada cara lain, ayo cepat kita log out dari game ini, kita relakan beberapa item kita, setelah itu kita cari bantuan agar ada yang bisa menolong kita di tempat ini," ucap Pisces terburu-buru.
Akhirnya Rio mendengarkan yang dikatakan Pisces, sebelum monster itu menyergap mereka, mereka telah log out dan mencari cara agar keluar dari tempat itu.
Rio yang terlihat kelelahan lantas mencari Wang yang sudah tak berada di kursinya.
"Mungkin Wang tahu sesuatu tentang tempat itu," ucap Rio bergegas.
Setelah menceritakan hal aneh yang di alaminya, Wang juga nampak kebingungan dengan tempat yang dikatakan oleh Rio tersebut.
"Padang pasir dengan pasir berwarna merah ya? setahuku yang berwarna merah hanyalah Padang Alga yang terletak di timur pusat kota, apa kau yakin yang kau injak itu pasir?" tanya Wang menyelidiki karena memang tempat yang dikatakan Rio itu tidak pernah ia lihat sebelumnya walaupun ia juga melihat guide di video.
"Aku sangat yakin, aku masih terjebak di sana dan masih bingung apa yang harus aku lakukan," tanya Rio.
"Baiklah kau tenang dulu, siapa tau ini adalah quest tersembunyi yang ada di dalam game, ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk kita," ucap Wang terlihat bimbang.
"Bagaimana jika meminta bantuan Lisa? Kau tahu kan dia itu memiliki level yang lebih tinggi dan sepertinya dia bisa membantu kita," ucap Rio sedikit menenangkan pikirannya.
"Aku tidak yakin dengannya, lagipula untuk apa dia menolong kita?" tanya Wang.
"Kita kan teman," ucap Rio lagi dengan begitu polos.
Akhirnya mereka mencoba untuk menghubungi Lisa yang nampaknya juga sedang kebingungan dengan masalah yang ia dapatkan di dalam game.
"Aku tidak yakin, setelah aku memasuki jurang itu, aku tersesat entah kemana. Tempat itu cukup menyeramkan dan aku kesulitan mencari lokasi tempat ku berada, dalam artian karakterku masih tersesat di sana," ucap Lisa di balik telepon.
"Jadi kau juga mengalami hal yang sama?" tanya Wang penasaran.
"Baiklah kalau begitu, terimakasih," ucap Wang lagi lalu menutup teleponnya dengan Lisa.
"Bagaimana?" tanya Rio penasaran.
Wang hanya memberikan ekspresi kebingungan pada Rio.