Kini telah sampai ke puncak pertarungan, HP Cerberus yang awalnya terasa tebal kini sudah semakin menipis dan menyisakan sekitar 30 persen. Dragon Boy meminta agar tim healler segera menggunakan ultimatenya setelah beberapa ronde ultimate tak digunakan. The Man King mengambil bagiannya di sini dengan menggunakan skill langka yang ia sebut lidah buaya, sebuah skill yang dapat mengembalikan HP rekan sekeliling dan meningkatkan kekuatan sebesar sepuluh persen dengan cara menyalurkan energi melalui tanaman yang ia keluarkan dari bawah tanah.
"Biar aku yang mengambil alih, skill ultimate ku sudah terisi penuh dan siap digunakan," ucap Rio.
"Tim healler bantu dia, agar Raid ini cepat bisa diselesaikan," ucap Dragon Boy menyeru.
HP yang sudah menipis serta item pemulih yang sudah habis memaksa para player untuk berhati-hati dalam serangan berikutnya, karena sudah tak ada waktu lagi mengalahkan monster ini karena waktu event tinggal sepuluh menitan.
"Snake bersaudara, apa kalian masih memiliki item healling?" tanya Tiger yang juga sudah mulai menipis.
Di pertarungan terakhir ini Tiger benar-benar mengeluarkan seluruh kemampuan dan skill yang ia miliki sampai menguras banyak stamina dan mengorbankan banyak HP. Tiger sendiri memiliki skill andalan yang merupakan perwujudan dari Mont Arcanin, di mana ia dapat menumbuhkan cakar tajam layaknya seekor singa dan memiliki damage cukup tinggi dan kemampuan skill pasifnya membuat obyek yang terkena serangan akan terus menerima damage sampai tiga kali tumpukan.
"Melelahkan menggunakan skill ini, skill andalan yang aku dapatkan setelah mempelajari skill Arcanin," ucap Tiger nampak kelelahan.
"Tenang saja kapten, kami masih memiliki healling, jika kau mau aku akan memberikannya, kebetulan HPku sudah penuh kembali berkat beberapa player yang memiliki kemampuan support," ucap Snake Head.
Sementara Scorpions nampak baik-baik saja, dalam hal ini memang hanya dia yang tak memiliki efek apapun, kemampuan skill hisapnya bahkan mampu membuat ia menghemat botol healling yang ia miliki karena ia dapat menyerap damage dan menjadikan sebuah energi.
"Apa kalian sudah selesai bermanja-manja? monster ini sudah membuat aku muak, aku ingin segera menyelesaikan Raid ini," ucap Scorpions nampak meregangkan otot-ototny.
"Luar biasa, hanya dia yang terlihat tenang, bahkan sejak tadi aku baru melihatnya memakai botol healling sebanyak dua kali, padahal kita sudah memakai lebih dari sepuluh," ucap salah seorang player yang ikut dalam Raid itu.
Pisces dan tim penyerang lainnya kini sudah kembali menaiki Mont nya, ia akan menyerang bagian atas bersama Dragon Boy, sementara bagian bawah ia serahkan kepada The Man King dan Tiger, sementara Scorpions adalah orang yang sangat sulit diperintah sehingga ia bergerak semaunya.
"Kuat juga dia, tapi saat di dua puluh besar dulu pun aku sempat dibuat tak berkutik dan tidak diijinkan melewati rank 10 besar," ucap Pisces pada Dragon Boy.
"Aku juga berpikir demikian, dari dulu bahkan aku tidak mengetahui kekuatan apa yang ia miliki, ternyata ia memiliki skill yang sama dengan Nick Harsen," ucap Dragon Boy di atas tunggangannya seekor Garuda.
"Iyakah?" tanya Pisces.
"Iya benar, dia pemilik skill hisap di server ini," ucap Dragon Boy.
Saat mereka sedang asyik berbincang, Cerberus mencoba menyerang dengan mengeluarkan semburan pembeku yang mengakibatkan sebagian player terkena dampak serangannya.
"Mage yang memiliki skill api, serang tepat ke arah wajahnya," ucap Dragon Boy memerintahkan.
Para player mage yang telah terstruktur itu lalu menggunakan kemampuan terkuat mereka dan menyerang ke arah Cerberus, bahkan di antaranya ada yang telah menguasai badai api level tiga yang menyebabkan kepala Cerberus terkena efek terbakar yang bisa mengurangi HPnya beberapa saat.
"Bagus, skill yang luar biasa," ucap Dragon Boy.
Setelah p*********n itu akhirnya mereka semua menyerang secara bersamaan begitu juga dengan Rio yang mencoba melindungi setiap serangan yang dilancarkan oleh Cerberus sampai ia mendapat predikat penerima damage terbesar.
Dengan tebasan demi tebasan serta anak panah yang terus menghujani Cerberus akhirnya bisa di kalahkan dan mengeluarkan banyak item secara random, di antara mereka mendapatkan banyak sekali koin dan masih banyak lagi item yang keluar dari naga itu.
Tebasan yang dai lakukan Scorpions dan Pisces mengakhiri seluruh rangkaian event itu dan akhirnya mereka berhasil mengalahkan Cerberus.
"Akhirnya kita menang!" seru seluruh player di sana hingga menggema.
"Kerja bagus server 6," ucap Pisces tersenyum.
"Aku harap semua ini bisa terjaga dan bisa menjadikan server ini sebagai tempat terbaik para pejuang cosmic," ucap Dragon Boy.
Sementara si sisi Tiger nampaknya ia juga merasa senang karena sudah bisa bertarung bersama Dragon Boy walaupun mereka tak pernah mengungkapkan itu.
"Bekerja sama dengan musuh, terdengar menyedihkan walaupun hasilnya bagus," ucap Snake Head tertawa.
"Mungkin karena guild kita mulai melemah," ucap Snake Tail juga tertawa.
"Tidak usah dipikirkan, lebih baik kita pergi dari sini," ucap Tiger yang saat ini malah memandang The Man King.
"Aku pasti akan melampaui kalian," gumam Tiger saat melihat The Man King yang tertawa.
Mereka pun pergi dari sana berbarengan dengan perginya Scorpions, sementara Guild Dragon King mendekati The Man King dan menawarkan dia untuk masuk guild.
"Kemampuan yang luar biasa, aku pikir seorang seperti dirimu tak bisa bermain game, darimana kau dapat kemampuan itu?" tanya Dragon Boy.
"Kemampuan?" tanya Rio kebingungan.
"Tidak usah di pikirkan, tapi maukah kau masuk ke dalam guildku?" tawar Dragon Boy kepada Rio.
Rio hanya terdiam mematung tanpa memberikan penjelasan apapun. Hingga kini ia sudah terlihat di sebuah sofa rumah Wang bersama Wang di sana.
"Apa? Hahaha, lucu sekali orang-orang itu, padahal mereka sendiri yang memusuhi kita, tapi mereka juga yang ingin merekrut The Man King, terdengar lucu," ucap Wang sembari tertawa.
"Kenapa kau tertawa? jadi apa yang harus aku lakukan?" tanya Rio kebingungan.
"Tidak usah di pikirkan, lagipula sebentar lagi kan kau akan pindah server dan menggunakan player baru," ucap Wang.
"Benar juga," balas Rio singkat.
Hari terakhir Rio habiskan dengan bermain bersama Wang hingga akhirnya dia pun pulang.
"Loh tidak ada siapapun?" ucap Rio heran.
Rio masuk ke kamar ibunya dan tidak menemukan ibunya di tempat tidur, ia sampai mencari ke halaman belakang rumahnya namun tetap tidak ada pula.
"Ibu? kemana ibu?" ucap Rio panik.
Ia tahu ibunya tak bisa bergerak dan tak bisa kemana-mana, tetapi salah seorang tetangganya memberitahu jika ibunya saat ini di rumah sakit hingga akhirnya Rio ke sana.
Sesampainya di rumah sakit, ia bertemu dengan Sam yang saat ini menunggu di depan ruang ICU.
"Paman? sedang apa di sini? apa kau tahu di mana kamar ibuku?" tanya Rio panik.
"Oh kau, iya aku tahu, tapi tidak usah khawatir dokter sudah menangani dirinya," ucap Sam.
Rio sedikit tenang dan mengintip dari luar kamar itu ibunya sedang berbaring dengan selang menempel di hidungnya.
"Apa kau tahu? Kalau sebenarnya ibumu masih sangat depresi karena kehilangan ayahmu," ucap Sam.
"Ayah?" ucap Rio penasaran.