Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Aku hanya manusia biasa yang kadang merasa sakit disaat apa yang kumiliki justru ingin memiliki yang lain. ____________&&&_____________ Sejak hari itu Galih dan Hasna berangkat bekerja bersama kecuali jika Galih ada panggilan operasi mendadak. Semua berjalan normal seperti awal. Saling berperang kata hingga bertengkar lalu berbaikan. Galih yang awalnya merasa selalu terganggu dengan kehadiran Hasna kini mulai terbiasa. Bahkan Galih tidak berselera makan jika bukan masakan dari tangan Hasna. Untuk sifat absurd Hasna tetap tak berubah. Hanya saja sekarang Galih lebih santai dalam menghadapi sikap konyol Hasna yang hingga saat ini Galih masih bertanya-tanya. Dari mana sifat absurd itu berasal. Jika dibandingkan dengan kedua Abangnya Hasna paling berbeda. Pagi ini mereka tengah bersiap di