MW9

1798 Kata
"rancangan Ervan sudah diteliti olehmu Venus?" "hanya sedikit yang kuketahui, lagipula kakak kedua saat ini sedang bersama team galatica, aku akan memperkenalkannya kepadamu." "adik ketiga yang ingin presentasi?" Tanya Axel dengan memperhatikan Venus Galatica. Adik ketiganya terlihat sibuk dengan memperhatikan beberapa program rancangan dan juga rancangan putra kedua dari Sky Galatica. "Pengganti kak Ervan sementara, rancangannya belum di lihat oleh ayah justru aku ingin memperkenalkannya dulu kepada kakak pertama." "Rancangannya ada di ruang penelitian kakak kedua, lagipula ayah dan ibu sedang berada di Swiss saat ini, kemungkinan minggu depan kembali ke indonesia, maafkan aku karena kakak kedua harus segera bertemu team galatica di New York, seharusnya keberangkatannya lusa tetapi ia harus berangkat ke New York baru saja." "Ini adalah LED transparan untuk meeting, Galatica SMeet bersama Galatica Pen, rancangannya bersama Galatica Inovation masih dalam pengembangan, ia akan secara otomatis menyala ketika sensor membaca sentuhan jariku." "Selamat datang di Galatica SMeet, saya adalah assistant anda. Program memproses untuk data perusahaan. Jadwal meeting anda saat ini berada di ruang 03." "Aku akan menggerakan Galatica Pen, seharusnya di pegang oleh kakak kedua tapi karena dataku baru masuk di Galatica SMeet untuk pengganti presentasi maka programnya akan terbaca secara otomatis, Galatica Pen adalah penggerak dari LED transparan Galatica SMeet." Ruang 03 Nama : Sean Kendrick Status : CEO SL Corporation "Percobaan pertama program Galatica SMeet." Meeting bersama Galatica Technology. Nama : Ervan Galatica Status : presentasi digantikan oleh Venus Galatica. "Halo Axel, aku bahagia bisa di perkenalkan oleh program rancangan terbaru Galatica," jawab Sean Kendrick dengan wajah tersenyum menyapa Venus dan juga Axel. "Galatica SMeet membuka dokumen untuk Sean Kendrick bersama Venus Galatica." "Dokumennya hanya akan bisa terbaca oleh Kak Sean Kendrick dan juga bersamaku, jika dirasa ada dokumen kerja sama persetujuannya bisa di lanjutkan ketika kita bertemu, Galatica SMeet hanya akan membaca data informasi orang yang terdaftar di Galatica SMert, ketika aku akan presentasi maka program akan merekam dan menyimpannya untuk data perusahaan secara ptomatis, sesi tanya jawab akan di buka ketika aku sudah selesai presentasi." "Jadi ketika Ervan tidak bisa menghadiri meetingnya maka datamu harus segera di daftarkan untuk menggantikan?" Tanya Axel masih dengan pandangan memperhatikan hasil rancangan kedua adiknya saat ini. "Benar, program hanya akan membaca data-data imformasi yang bekerja sama dengan perusahaan supaya data perusahaan tidak bocor, lagipula negara yang akan di tunjuk sebagai peluncuran pertama adalah Indonesia, Korea dan China." "LED transparan SMeet dan Galatica Pen, masih dalam penelitian oleh Team Galatica," jawab Venus Galatica. "Ini adalah percobaan pertama Galatica SMeet pertama bersama Kak Sean Kendrick, setelah selesai meeting maka data akan tersimpan secara otomatis di folder data perusahaan, ini percobaan pertama dengan seorang belum dengan beberapa orang, ketika kakak melakukan presentasi bersama kak Sena Kendrick maka ruang yang lain tidak dapat mendengarnya, presentasi di Galatica SMeet bersama yang lain akan terbuka secara otomatis ketika kakak menggerakan Galatica Pen untuk berbicara kembali dengan yang lain." "Dokumen yang diberikan kepada Sean Kendrick dokumen apa?" Tanya Axel dengan penasaran. "Ini adalah dokumen pengajuan brand ambassador untuk produk She La Cosmetic." "Aku akan memilih tiga orang untuk brand ambassador kita Axel, Luna, Jessica dan juga Wulan. Aku akan bertemu lagi denganmu nanti setelah ini. Aku sangat bahagia melihat program Galatica Team terbaru." "Pemilihan jadwal meeting bersama Sean Kendrick dari SL Corporation diterima untuk Venus Galatica, Galatica SMeet memproses data." "Galatica SMeet akan memberikan jadwal untukmu, setelah meeting selesai maka LED transparan akan selesai, hanya di gerakan oleh Galatica Pen tanpa di sentuh." "Berikan informasi ini kepada ayah, lagipula ibu sedang menemani ayah, bagaimanapun ayah harus mengetahuinya aku tidak ingin ada rahasia bersama ayah diantara kita terlebih ini rancangan adik kedua bersama team galatica." Bagaikan suara piano yang mengalun dengan nada serta melodi yang beriringan, menciptakan sebuah irama dengan makna penuh arti. Bersama kenangan indah, kenangan yang tak pernah terlupa. Kenangan yang terukir antara aku dan dengannya, cerita kita serta masa-masa indah. Kenangan yang tak pernah hilang membiarkan setiap waktunya berjalan, semua terangkai dengan tersirat. Dengan banyak cerita, disini kita berada. Bersama cerita semuanya terangkai. Angin semilir membiarkan rambut gelombangnya terkena angin, suara teriaknya terdengar dengan tak ada orang disana, kecepatan sepeda yang tak mampu ia kendalikan. Jika tak ada hal semacam ini, mungkin pertemuan ini tak terjadi. "Aduh, kakiku terkilir," teriaknya dengan memperlihatkan dengkulnya yang lecet. Terlihat berdarah dengan beberapa kulitnya yang agak kotor karena terkena tanah serta terseret aspal. Dengan suara teriaknya, berhasil membuat seseorang berlari karena panik melihat kecepatan sepedanya yang tak terkendali. "kamu enggak apa-apa kan? Tapi dengkulmu agak luka, kemari ku obati," suara mungilnya memperlihatkan Sheina yang khawatir. Siapa lagi jika bukan anak lelaki yang selalu ia lihat, anak lelaki yang selalu ia temui walaupun tak pernah ia sapa. "Tidak apa-apa, tetapi kakiku terkilir," jawab anak lelaki yang ia tolong dengan wajah setengah indo. Kedua pipinya terlihat merah dengan kulit putihnya yang terkena sinar matahari. "Besok-besok jika bermain sepeda harus hati-hati, jangan bermain kencang-kencang, lihatkan jadi terjatuh," tatapan wajah Sheina masih memperhatikan anak lelaki yang kini terjatuh di dekat jalanan taman, taman yang sering ia kunjungi ketika sepulang sekolah ataupun waktu senggang. Jari telunjuknya menunjuk dengkul anak lelaki yang kini ada di hadapannya dengan meringis kesakitan. Mata bulat itu terlihat unik dengan rambut gelombangnya yang terkena angin, memperhatikan Sheina dengan mengobati lukanya, "Kamu sering memperhatikanku ya, aku selalu melihatmu duduk sendirian di bawah pohon melihat langit, kalau pulang sekolah langsung pulang ke rumah bukan duduk di bawah pohon." "Kamu sering memperhatikanku juga rupanya," jawab Sheina datar. Sheina mengikat saputangan miliknya di dengkul anak lelaki yang ia sering lihat, sering melihatnya namun tak mengetahui namanya. Mengikat sapu tangan miliknya hanya untuk menghentikan darah yang keluar dari kulit halusnya, "Ah, jangan di ikat kencang-kencang, ini saputangan milikmu kenapa diikat kencang di dengkulku yang terluka, lukaku jadi semakin sakit," teriak AL. Nama panggilan untuk Alexander Kendrick dengan wajah blesterannya. "Salahmu yang menasihatiku sedangkan dirimu saja bermain sepeda bisa sampai terjatuh seperti ini." "Matamu sembab kenapa? Habis menangis ya," tanya Alex yang Sheina tolong dengan suara seraknya yang khas. Rambutnya terlihat mengacak dengan tersapu angin, angin di lapangan taman luas dengan banyak di tumbuhi beberapa bunga liar, bunga berwarna ungu dengan mengelilingi pohon besar bersama angin yang membuat beberapa bunga menari di taman ini. "Bukan urusanmu tuh. Lukamu sudah ku obati, aku mau baca buku lagi." "Hei, kalau mengobati lukaku sekalian bangunkan aku, biarkan aku menemanimu membaca buku, tunggu aku," ucap anak lelaki yang menahan Sheina, tubuhnya mencoba beranjak dengan luka lecet di dengkulnya yang agak sedikit berdarah. Alexander mencoba berdiri dengan dengkulnya yang agak terluka. "Sangat merepotkan, kemarikan tanganmu aku akan merangkulmu duduk di sampingku." "Pemandangan dibelakang kompleks ini memang indah, aku juga suka bermain-main sepeda disini, tapi aku sering melihatmu dan sekarang bisa menyapamu." "Kenapa kamu selalu memakai masker? Tuh maskermu di lepas." "Itu karena aku alergi debu, kamu sering memperhatikanku rupanya." "Kamu jauh lebih tampan kalau lepas masker, besok-besok kamu harus selalu tersenyum, ternyata duduk dibawah pohon ini enak juga. Aku sering memperhatikanmu dari jauh." "Saputangan ini milikmu, nanti aku akan kembalikan, terimakasih ya sudah mengobati lukaku." "Tidak perlu, aku akan pindah ke Jakarta. Pemandangan di Bandung ini sangat indah, aku sering memperhatikanmu. Namamu siapa?" Tanya Sheina dengan melirik ke arah anak lelaki yang hampir seumuran dengannya. Wajahnya terlihat lucu dengan memperlihatkan wajah indo yang tersemat, wajah indo wajah campuran barat dan indonesia. "AL." "nama lengkapmu?" Tanya Sheina dengan memegang pensil miliknya. Sudah ada beberapa buku yang ia genggam dengan memegang pensil dengan hiasan bulu berwarna putih di atasnya. "Alexander Kendrick," jawab Alex dengan menatap Sheina. Wajahnya terlihat imut dengan angin yang membuat rambut gelombangnya terlihat mengacak. "Namamu bagus, wajahmu juga tampan. Pasti banyak wanita yang menyukaimu," jawab Sheina dengan cuek. Dirinya melihat buku yang kembali ia baca, dengan mencoret-coret kalimat yang ia baca dengan merangkumnya. "aku jadi malu, kamu kenapa sering melihat langit? Langitnya bagus, cuaca hari ini juga baik." "Karena aku selalu mengingat ayahku, ayahku berwarna biru langit, kalau cuacanya cerah itu pertanda ayahku sedang bahagia, jika mendung dan turun hujan aku akan selalu berdoa untuknya, tak lama hujan nya berhenti dan langitnya menjadi cerah kembali, begitupun dengan malam, banyak bintang dan juga bulan yang akan selalu menemani ayahku." "Ayahmu? Memang sih langitnya cerah, kamu mau apa?" Tanya alex dengan menoleh ke arah Sheina, Sheina yang beranjak dengan berdiri serta berjalan menuju pohon besar di belakangnya. Melihat batang pohon dengan pohon besar serta pemandangan Bandung dari taman dimana mereka berada. "Kemari, aku akan mengukir nama kita di pohon dan ini untukmu supaya kamu tidak pernah bersedih lagi, gimana? Suka kan. Nama kita," ucap Sheina dengan memasang wajah senyuman tertawanya di depan anak lelaki yang ia ajak berbicara. "Sandi 6," jawab Sheina dengan melanjutkan. "Kenapa namanya sandi 6?" Tanya Alex dengan menatap Sheina bingung. Ia memasang bibir kecilnya dengan membuat Sheina tertawa, wajahnya terlihat tampan dengan darah indo bleateran yang terlihat dari Alexander. "Sheina dan Alexander Kendrick, karena pertama kali aku melihatmu di bulan ke enam, bulan ke enam adalah bulan kelahiranku." "Namamu Sheina?" Tanya Alex dengan menanyakannya. "Iya, aku adalah S dan kamu adalah K, jadi S&K yang artinya Sheina dan Alexander Kendrick." ** Switzerland, Galatica Technology Sektor 9 Gedung dengan lima lantai serta luas, Galatica Technology menempati posisi perusahaan nomor satu di Switzerland, tak hanya dari segi penjualan yang paling terlaris bahkan sistem kinerja perusahaan dan juga gedung kepemilikannya yang paling terbanyak di Switzerland lengkap dengan beberapa cabang. "Ini adalah rancangan dari Tuan Muda Ervan Galatica dan saat ini sedang dalam percobaan yang pertama oleh Tuan Muda Venus," ucap suara pria dengan memberikan dua map hitam berisikan laporan data yang masuk dari percobaan Venus. "Ada kabar terbaru lagi?" Tanya Sky Galatica dengan wajah serius, ia tak pernah main-main dengan percobaan putra-putranya, dengan melihat keseriusan dari putranya untuk membuat rancangan inovasi selalu membuat Sky kagum di buatnya. "Aplikasi rancangan bersama Galatica Inovation dan juga Tuan Muda Venus sudah mulai di pasarkan, saat ini pemasaran Galatica sangat meningkat pesat, Tuan Muda Ervan Galatica saat ini sedang dalam perjalanan ke New York, team Galatica U.S.A," ucapnya lagi dengan melihat wajah dari Sky Galatica. Wajahnya bersemi dengan kerutan di wajahnya, wajah blesteran walaupun berusia tetap saja membuat seorang Sky Galatica masih terlihat menawan. Seseorang yang bijaksana dimata para staff karyawannya. Sky memberikan data laporan yang ia terima, menutup map berisikan data-data yang ia baca. Gedung megah serta luas membuat Sky tertegun dengan hasil rancangan putranya bersama team inovasi galatica, ia selalu bangga dengan para staff yang bekerja untuk kemajuan Galatica sampai detik ini, peran penting dari para staff perusahaannya dan juga staff pimpinan yang terpilih untuk memimpin perusahaan, Galatica Technology menempati urutan nomor satu di dunia para pengusaha, "Kalau begitu beritahu Venus untuk menemui adiknya." "Baik Tuan Sky," jawab asistantnya dengan menerima jawaban dari pimpinannya. Sky Galatica Status : CEO Galatica Technology Data diterima dari Venus Galatica percobaan pertama Galatica SMeet, laporan sang asistant terkirim dengan data smartemail yang ia kirim, terlebih data-datanya sudah terbaca oleh Sky Galatica.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN