Berakhir dengan Areta yang duduk manis di samping kemudi dengan Arza yang menjadi pengemudi.
Pemuda itu benar-benar datang dengan setelan lengkap kantornya ke rumah sakit, tepat dua puluh menit setelah dia mengatakannya. Pria itu datang, masih dengan tampang datar tentu saja dan langsung bertanya ada apa padanya. Yaa … dirinya tak banyak bicara untuk menjelaskan, membuat Anze berinisiatif menjelaskannya. Dan siapa sangka, pria kaya raya itu langsung saja mengurus semuanya. Bukannya terkesan dengan apa yang tunangannya itu lakukan, Areta malah merasa risih, pria itu sombong sekali, dirinya juga bisa mengurusnya. Tapi ya sudahlah, protes tak ada gunanya, pria satu ini keras kepala. Dirinya hanya akan bertambah kesal nantinya.
“Kau ingin ke mana?” pembicaraan dibuka oleh Arza. Entah karena
