Bab 26

1505 Kata

Setibanya di apartemen, Karina langsung menghempaskan tubuhnya pada kasur empuk yang masih rapi dengan seprai warna putih. Bantal, selimut tebal terlipat diatas bantal. “Ya ampuun, ternyata punya kakak itu belum tentu enak, ya … buktinya orang tua sama kakaknya Mas Baska toxic semua. Harus disemprot biar racunnya hilang. Jadi target pertamaku itu mentraining Mbak Aya. Mari, Mbak Aya … kita buat para toxic itu mati kutu.” Gadis berponi itu menatap langit-langit bercat putih lalu menghela napas kasar. Lalu dia memejamkan mata, sore sudah menjelang. Cahaya, Baska dan Kirana sudah pulang. Meskipun, Kiran tadi sepertinya ingin menginap, tapi Cahaya melaranganya. Matanya terpejam, tapi tak bisa tidur. Otak dan hatinya berkelana entah ke mana. Tiba-tiba saja teringat wajah Mas Fajri yang s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN