Dea yang sedang menjalani ujian semester genap, tampak belajar dengan fokus. Tidak seperti cara belajar Azki yang hening seperti kuburan angker, justru kamarnya terdengar musik segala aliran yang terus terdengar dari pagi tadi. Dio yang juga sedang ujian merasa terganggu dengan cara belajar kembarannya itu, apalagi sejak pagi jendela kamar mereka sudah terbuka dengan maksud untuk pergantian udara segar, bukannya udara segar yang masuk, tapi malah suara musik yang tidak jelas ujung pangkalnya yang membuat Dio kesal. Dio itu musisi, tapi selera musiknya terbatas. Beda dengan Dea yang tidak fanatik dengan satu aliran musik dan dia tidak menuntut dirinya mengerti musik, jenis musik apapun selama dia bisa berdendang sesukanya atau bergoyang sebebasnya, pasti dia dengarkan. 'Tok ..Tok ...Tok'