Weekend-nya Dea dan Azki

1117 Kata

Suasana apartemen yang sejuk, hening dan cuma ada suara dua anak manusia yang sedang beradu bibir, sesekali lenguhan, sesekali decapan .. hanya itu yang terdengar. Kali ini Dea tidak kehabisan nafas lagi, mungkin karena tidak diserang tapi memulai dengan cara yang benar. Azki sudah seperti pelari marathon, setiap Dea hendak menyudahi, dia terus mengejar bibir Dea dan menahan tengkuknya, memang paling jagoan si Azkiasa ini. Kegiatan itu akhirnya berhenti juga akhirnya, itu juga karena Azki kasihan melihat posisi tubuh Dea yang harus membungkuk, ternyata ada juga rasa kasihan nya. "Udah ... ini yang terakhir sampai waktunya kita sah," ucap Dea yang kini sudah bisa turun dari pangkuan Azki. Sambil berkaca Dea melihat bibir sudah jontor dan lipstik pun sudah tidak berbekas lagi di bibirnya i

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN