“Amel, kenapa hanya diam? Ayo, makan. Abaikan saja apa yang terjadi barusan. Lagian itu bukan salah kamu. Sudah sepatutnya wanita seperti itu harus dilawan dan jangan hanya mau ditindas dan dihina oleh wanita seperti itu.” Ucap Teresa, memegang tangan Amel, menyuruh wanita itu untuk makan. Dari tadi Amel hanya melihat lalu menatap pada meja yang sudah dibalik oleh wanita paruh baya yang menghina Amel dan mengatakan sesuatu yang membuat Amel sakit hati mendengar apa yang dikatakan oleh wanita itu padanya. Amel perlahan mengambil makanan yang diberikan oleh Teresa padanya. Amel tidak boleh menolak makanan yang diberikan oleh ibu mertuanya. Ibu mertuanya sudah membela dirinya dengan baik di depan semua keluarga wanita itu dan tidak membiarkan Amel sakit hati dan hanya sendirian di sini.