Bab 22

1033 Kata

Setelah Pitha menyuntikan obat, Kalandra tertidur kembali karena efek obatnya. Mereka memutuskan keluar ruangan Kalan dan membiarkan dia beristirahat. "Alan, bagaimana? Apa dia sudah mengaku siapa dalang di balik semua ini?" Tanya Pak Aji. "Sudah Tuan besar, dia Javier Lergan musuh Prasetya grup yang berada di sini." Jelas Alan. "Jangan siksa dia terlebih dulu, biar putraku sendiri yang memnyiksanya sendiri." Mereka yang berada di luar mendengar suara tangis kencang Nada. Ya mereka meninggalkan Nada yang masih tidur di bangsal Kalandra. Biasanya Nada saat terbangun tidak pernah menangis. Tapi kali ini berbeda dia nangis kecang sekali. Mungkin karena tempatnyq asing bagi Nada. Pitha yang tidak bisa mendengar suara tangis Nada pun menghampinya, tapi sayang dia kalah cepat dengan Bu Sofi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN