Risau

1256 Kata

            Azza mengendap – endap saat masuk ke pelataran rumahnya. Ia melempar sandalnya terlebih dahulu kemudian memanjat pagar, alih – alih masuk secara normal lewat pintu gerbang rumahnya. Azza hanya khawatir kalau Papa nya akan marah – marah dan mengomel panjang lebar padahal dirinya sudah ngantuk dan ingin sekali segera berlabuh ke alam mimpi. Dengan semangat ’45 Azza terus berjalan masuk ke rumahnya. Kalau soal kunci rumah itu bukan masalah, karena Azza punya duplikat kuncinya. Ia hanya perlu masuk dengan suara sepelan mungkin.             Cklek!             Azza tersenyum lega. Ia membuka pintu rumahnya dengan perlahan. Memang sih, pintunya tidak berbunyi sama sekali, beda dengan gerbang rumahnya yang selalu berbunyi berisik tiap dibuka. Azza sudah meminta Papa nya untuk menggan

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN