Rindu POV. Gara gara bocah itu, aku jadi terburu karena sepertinya aku akan terlambat. Hanya mencuci muka dan shalat dulu, aku memutuskan untuk tidak mandi. Waktunya tidak akan cukup. Belum lagi, ojek kadang telat datangnya. Memakai baju seragam dengan tergesa seraya menyentuh benda pipi yang baru saja berbunyi. "Kak!" Suara adiku di seberang sana terdengar layu. "Apaan?" "Aku mau ikut ke jakarta ya? aku mau sekolah sambil kerja kaya kakak, gitu." "Enggak! kamu temenin mamah di sana!" "Kak, mamah itu aneh. Dia marah marah terus. Aku takut." "Kamu kan cowok. Kamu pasti bisa. Mamah emang lagi sakit. Kalau bukan kamu, lalu siapa? anak mamah cuma dua doang lo!" "Tapi aku juga kadang depresi dibuatnya. Aku cape Kak. Ini udah dua tahun sejak kakak pergi dari rumah. Kakak ninggalin aku