Sampai di depan ruangannya Abijar. Rindu merasa jantungnya berdebar dua kali lipat lebih cepat. Kedua tangannya gemetar seolah sedang mengalami tremor. Merasa dia tidak akan bisa menghadapin laki laki itu. Rindu kembali berbalik pada Ratna. "Mbah, saya kayanya enggak bisa masuk." keluhnya. Rindu benar benar kehilangan nyali bertemu dengannya. Terutama tentang dirinya yang akan gagal move on, kalau terus bertemu secara dekat dengan laki laki itu. "Loh, kenapa? Pak Abi udah nungguin kamu loh, di sana. Dari tadi," "Tapi aku--" "Masuk!" Suara dari dalam terdengar kuat dan tegas. Sehingga Rindu menelan salivanya kuat. Ia memejamkan kedua matanya kuat. Efek Abijar memang sangat luar biasa untuknya. "Tuh, kan. Pak Abi udah nungguin." Ratna kembali berkata. Karena sudah ketahuan berada di d