Playboy Berhati Dingin

1016 Kata
Berjalan lambat dengan isi kepala yang terus bertanya-tanya apa maksud Kalix membeli Testpack membuat Rendy tak fokus, ia masih belum mengerti apa niat Kalix membeli Testpack di Minimarket yang ada di Apartemen miliknya. "Untuk apa b******n gila itu membeli Testpack? apa dia menghamili wanita lain, bukankah ia dan Angeline akan segera menikah," cecar Rendy dalam hatinya. Sejak kepergian Angeline ke Australia untuk melanjutkan pendidikan meraih gelar Dokter Spesialis, Rendy tahu betul kalau sesekali Kalix mengencani beberapa wanita baik yang berprofesi Dokter maupun Model, namun Rendy mengetahui kalau Kalix melakukan hal itu hanya untuk membuang rasa jenuhnya dengan Pekerjaan berat sebagai Dokter sekaligus Direktur Rumah sakit tempat ia bekerja. Memiliki paras yang tampan, tubuh atletis karena ia seorang Atlit, dan mewarisi sebuah rumah sakit mewah membuat Kalix Airlangga menjadi idaman para wanita dari kalangan manapun. Tetapi Rendy sangat yakin kalau Kalix tidak akan melangkah terlalu jauh mengingat ia sangat mencintai Angeline. "Aku harus menanyakan hal ini besok pada Kalix, bagaimana pun aku lah orang yang sudah memperkenalkan Angeline padanya, aku tidak akan membiarkan Kalix menyakiti Angeline," gerutunya dalam hati. Rendy yang selalu menolak perasaannya sendiri pada Angeline, menganggap kalau Kalix lah pria yang bisa membahagiakan Angeline, baginya cinta yang tulus tak perlu saling memiliki, mencintai dalam diam dan melihat wanita yang ia cintai bahagia, itu sudah cukup bagi Rendy yang memang memiliki watak lembut dan tak pernah serakah pada hal apapun. Rendy hanya bisa menunjukkan perasaannya bila menyangkut tentang Adiknya, Airin. Keesokan harinya di Ruangan kerja Kalix. Pria tampan berkulit putih bersih itu duduk dengan kepala yang bersandar di kursi kebesarannya. Ia bahkan hanya mengenakan kemeja putih dengan 3 kancing yang terbuka hingga memperlihatkan d**a bidang miliknya yang keras. Brak... Pintu ruangan terbuka lebar dan menunjukkan sosok Rendy yang mengenakan jas Dokter lengkap dengan Stetoskop yang bertengger di lehernya. Kalix yang memang memejamkan mata mengetahui siapa orang yang tidak sopan itu. Di Rumah sakit ini, hanya Rendy seorang lah yang berani bersikap tak sopan padanya. "Kalix! kita perlu bicara," tegas Rendy dengan suara yang meninggi dan begitu mengintimidasi. Mata Kalid terbelalak kaget saat mendengar suara Rendy yang tidak seperti biasanya. Seketika Kalix mengingat apa yang terjadi pada Airin. "Sial!" umpatnya dalam hati. Ia berpikir kalau Airin sudah mengadu pada Rendy. Kalix buru-buru bangkit dari tempat duduknya dengan wajah yang sudah pucat pasih. Bukan karena takut Rendy akan menghajar atau mengajaknya berduel, tetapi Kalix sangat takut ia akan kehilangan Sahabatnya yang sudah ia kenal selama 20 Tahun. "Te-tenanglah dulu Ren, aku bisa menjelaskan semuanya," ujar Kalix panik. Rendy hanya bisa mendengus kesal. "Jadi wanita mana yang kau hamili?" bentak Rendy mengepalkan kedua tangannya. Ia masih belum percaya Sahabatnya itu mengkhianati wanita yang ia cintai. "Ha... " Kalix akhirnya menyadari kalau Rendy salah paham, ia bertanya siapa wanita yang ia hamili, itu artinya Rendy belum tahu kalau Adiknya lah yang dihamili oleh Kalix. "A-apa maksudmu Ren? siapa yang sudah menghamili, kau sepertinya salah paham," bohong Kalix berusaha menutupi kegugupannya. "Tidak usah berbohong! si Lisa gadis penjaga Minimarket di Apartemenku mengatakan semalam kau membeli beberapa Testpack," cecar Rendy penuh selidik. Mata Kalix membola, ternyata Lisa lah yang sudah membocorkan semuanya, ia yang saat itu panik tak menduga hal ini akan sampai ke telinga Rendy. Itu artinya dia sudah salah paham pada Airin, gadis itu sama sekali tak tahu menahu masalah ini. Kalix menarik nafasnya dan berusaha bersikap tenang. "Ooo... ya, aku hanya ingin mengetes seorang wanita yang baru-baru ini aku temui, sepertinya wanita itu ingin menipuku," ujar Kalix beralibi. Rendy memegangi kepalanya yang terasa berdenyut, ia tahu kalau ini bukan urusannya, tetapi bagaimana ia akan menjawab hal ini bila suatu hari setelah menikah Kalix mengkhianati Angeline seperti sekarang. Sejak sekolah menengah atas, Kalix memang terkenal Playboy berhati dingin, pria itu sering kali bergonta-ganti pasangan bahkan sampai mereka duduk di bangku kuliah, namun setelah mengenal Angeline, sifat buruk Kalix itu perlahan-lahan berubah, dan ia sendiri berjanji pada Rendy untuk setia hanya pada Angeline. Namun kini sifat buruk Kalix itu kembali kambuh membuat Rendy merasa mual dan jijik pada Sahabatnya yang sebentar lagi akan menikah. "Kau benar-benar b******n! bagaimana bisa kau bermain-main dengan wanita lain di saat pernikahan mu dan Angeline akan segera di laksanakan, Angeline adalah wanita yang sempurna, ia tak pantas mendapat perlakuan seperti ini!" teriak Rendy hingga suaranya menggema memenuhi ruangan kerja Kalix. Kalix tak menyangka kalau Rendy akan semarah ini, bagaimana kalau Rendy tahu kalau adiknya lah yang menjadi korban kebodohan Kalix, mungkin saja saat ini juga Rendy akan menghunuskan pisau operasi ke jantung Kalix. "Te-tenanglah Ren, kau hanya salah paham, aku sudah pernah berjanji padamu kalau hanya Angeline saja wanita yang akan aku sentuh, wanita yang temui akhir-akhir ini hanya aku ajak berkencan beberapa kali, namun ia memprovokasi diriku dan berkata kalau ia hamil, tentu saja aku tidak percaya karena aku tidak pernah tidur dengan wanita itu," jawab Kalix terbata-bata. Sejujurnya ia sendiri bingung harus berkata apalagi pada Rendy, ia sendiri merasa jawabannya kini tak masuk di akal, Rendy adalah pria yang pintar dan bijaksana, tak mungkin ia percaya begitu saja dengan alasan bodoh yang ia lontarkan. Rendy yang semakin kesal dengan jawaban bodoh Kalix langsung menarik kerah kemeja Kalix yang kancingnya memang terbuka. "Kau pikir aku bodoh! wanita mana yang akan mengaku hamil dengan pria yang bahkan tak menidurinya! katakan saja padaku kenapa kau melakukan hal ini di saat pernikahan sudah di depan mata, kali ini aku akan memaafkan mu Kalix, kalau aku tahu kau kembali selingkuh di belakang Angeline, hubungan persahabatan kita akan berakhir," ujar Rendy meninggalkan Kalix begitu saja. Rendy bahkan membanting pintu ruangan kerja Kalix dengan sangat keras. "Sial!" umpat Kalix dalam hatinya. "Aku memang pantas mendapatkan ini semua, pria sepertiku tidak pantas untuk Angeline, tapi aku sangat mencintai Angeline, dan yang terjadi antara aku dan Airin hanyalah sebuah kesalahan semata," batinnya yang sudah terduduk lemas di kursi kebesarannya. Kalix sekilas membayangkan bagaimana bila Rendy tahu kalau sekarang Airin hamil karena ia yang meniduri gadis muda itu. "Sekarang aku harus menemui Airin, aku harus menyelesaikan masalah ini, " ujar Kalix yang kini sudah bangkit dari tempat duduknya. Kalix tahu kemana ia harus menemui Airin, ia yakin kalau Airin pasti sedang sendirian di Apartemen.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN