Kalix memegangi dadanya yang terus berdebar, belum lagi ia harus mengontrol tubuh bagian bawah miliknya yang semakin tegang. "Sial! bagaimana bisa begini sih," ujarnya meraba miliknya seperti orang c***l. Kalix yang sudah berada di depan pintu kamar Airin terus mencoba mengatur nafasnya dan mengontrol dirinya agar tidak melakukan sesuatu yang salah sampai menjatuhkan harga dirinya di depan Airin. Kata-kata yang keluar dari bibirnya tak sesuai dengan respon tubuhnya yang ternyata menginginkan Airin yang memang sangat cantik. "A-aku harus segera pergi dari sini sebelum aku menerkam Ai-" Ceklek... Pintu kamar Airin terbuka dan menunjukkan sosok Airin yang kaget karena Kalix masih berada di depan pintu kamarnya. Wajah Kalix memerah dan ia berusaha menutupi bagian bawahnya dengan m