CHAPTER 18

1087 Kata

"Tidak ... tidak ...," Andhara sontak bangun dan duduk di atas kasurnya, keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya. Nafasnya terenggah-enggah, mimpi itu kembali menerornya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dan wajahnya memucat. Kenapa ia tidak bisa lepas dari bayang-bayang kelam itu? Kenapa mimpi buruk itu selalu hadir dalam tidur malamnya? Andhara menghela nafas panjang, menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan-lahan. Ia benci ingatan itu! Ingatan yang sontak meluluhlantakkan hati dan kehidupannya dalam waktu yang begitu singkat. Ingatan di mana ia terperosok jatuh ke lubang yang lebih dalam dan lebih menyakitkan. Kenapa semua pria sama saja? Kenapa semua pria nampaknya begitu hobi dan suka melukai perasaan wanita? Andhara terisak diatas kasurnya, dadanya ses

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN