“Aku sangat merindukanmu, Winny.” Winny tertegun sejenak karena pelukan hangat Kai benar-benar mirip dengan pelukan Oka. Bahkan aroma parfum mereka yang sejuk dan menyegarkan pun serupa. Dia sudah mengangkat tangan untuk memeluk, tapi di detik terakhir, dia ingat kecelakaan yang dialami Oka. Yang semula ingin memeluk, sekarang malah mendorong pergi. Kai terkejut, dan menatap bingung. “Apa kau tidak merindukanku?” Mata Winny memerah, tangannya terkepal kuat. “Kau bukan Kak Oka.” “Hei, Kepala Batu. Aku selalu Oka. Bahkan nama itu pemberian darimu. Oliver Kai Ayler. Oka. Kalau aku bukan Oka, lalu siapa?” “Kau hanya tokoh utama dalam n****+. Tapi kenapa kenangan Kakak dan Kai yang kulihat saat transmigrasi, kini berubah menjadi kenanganku dan Kak Oka? Kenapa Kakak memanggil Kai dengan seb