Ardhy dilarikan ke rumah sakit sebab serangan jantung yang dia alami. Setengah jam berlalu sudah, Luna bahkan tak punya waktu untuk duduk, menguatkan hati berdiri di depan ruang IGD itu untuk menanti kabar dari sang dokter. Air matanya luruh menganak sungai. Berulang kali dia ingin menghubungi Adhitya, namun urung. Dia sangat membutuhkan sandaran kali ini. ‘Nggak. Dia baru aja pergi. Aku nggak mungkin minta dia balik. Apalagi kalau sampai dia tau ini tentang Kak Ardhy,’ batin Luna. Bintang menatap miris. Ingin rasanya dia menghapus air mata itu, atau memberi pelukan perlindungan. Akan tetapi, dia merasa tak berhak lagi karena sebelumnya, Luna telah memintanya untuk berhenti mencintainya. Tak lama, seorang dokter keluar untuk menyampaikan kabar terbaru dari sang pasien. Luna menanti den