"Sial." Rose baru saja menghapus noda darah di pipinya, namun darah baru mengalir kembali, selain itu, dibandingkan luka di dahi, pergelangan tangannya yang mulai membengkak jauh lebih sakit.
Dia mengeluarkan ponselnya dan memutuskan untuk memanggil petugas ruang kesehatan, karena dengan kondisinya sekarang, dia tidak bisa mengobati diri sendiri.
"Oh, Mrs. Miller, mulai hari ini aku tidak bertugas di ruang kesehatan lagi."
Rose mengerutkan kening. "Lalu siapa?"
Pekerjaan kesehatan itu sepertinya mengatakan sesuatu, tapi karena suasana bising di seberang telepon, Rose tidak mendengarnya. Yang dia dengar hanyalah ucapan setelahnya. "Dia seharusnya sudah ada di kampus sekarang."
Rose menatap ponselnya dan akhirnya memutuskan panggilan, dengan kesal dia keluar dari balik tirai. Sepertiny
