“Baiklah. Tetapi ditunda dahulu sampai Aksa datang,” gumam Gibran yang membuat Zeline menatapnya dengan heran.
“Maksud kamu apa? Apakah dia akan datang ke sini?” tanya Zeline dengan tatapan menyelidik.
“Aku cuma bercanda. Serius amat, Non.” Zeline melayangkan tinjunya ke lengan Gibran karena merasa telah dikerjai oleh laki laki itu.
“Pastinya dia akan datang mencarimu sampai ke sini, tetapi aku juga tidak tau kapan waktunya,” ucap Gibran pasti.
“Aku bukan orang penting yang harus dicarinya sampai sejauh ini, Gib.” Zeline mendengus kesal seraya menatap Gibran dengan mata melebar.
“Kita lihat saja nantik, bagaimana jadinya. Jika ucapanku menjadi kenyataan, maka kamu berhutang kepadaku,” seru Gibran seraya melangkah menuju anak tangga untuk menuju ke kamarnya.
“Kalau dia sampai ke sini,
