“Ba-baik, Mbak,” jawab Zeline dengan gugup yang membuat wanita itu menatap Zeline dengan kening berkerut. “Terima kasih, Mbak,” sahut Prita dengan tersenyum manis. Hingga wanita tersebut mengalihkan tatapan matanya dari Zeline. Dia menganggukkan kepalanya dan langsung keluar dari toko. Tinggallah Zeline yang terbengong sendirian menyaksikan kejadian yang baru saja terjadi. “Wow, dapat pesanan dari mantan,” ucap Jovanka dengan nada menggoda. “Hah, yang benar saja jika aku harus mengantarkan pesanan ke mansion Aksa,” dengus Zeline seraya menghembuskan napasnya dengan keras. “Kan tidak ada salahnya, Zel. Profesionalitas saja,” sahut Kaila dengan tertawa. “Ya deh, terserah kalian saja,” sahut Zeline saat kedua sahabatnya itu tidak berhenti menggodanya. Sedangkan kepala Zeline sudah mulai