Neneng POV. Okey, sebelum aku cerita gimana akhirnya sampai ke rumahku yang di atas gunung tea….Ada baiknya, aku cerita dulu gimana caranya kami semua sampai ke kampungku. Kami berempat maksudnya. Aku dengan a Iwan, teh Usi dengan a Dadang suaminya. “Berhenti lagi ya?” tanyaku spontan karena aa Iwan memberikan tanda lewat lambaian tangannya supaya motor yang di kemudian a Dadang dan membonceng teh Usi ikutan berhenti di sebuah rumah makan, di perbatasan antara Bogor dan Sukabumi. “Ayo turun!!. Kita makan siang dulu sekalian sholat zuhur. Biar tenang kalo mau lanjut jalan lagi” jawabnya lalu parkir begitu saja setelah melihat motor A Dadang ikutan masuk rumah makan yang a Iwan tuju. Mau tidak mau, aku ikutan turun dari motor. “Makan siang dulu pak Dadang, sekalian sholat dulu, biar te