Iwan POV. Akhirnya Neneng bersedia juga aku pindahkan ke kamar kos yang jauh lebih baik dari kamar kos yang selama ini dia tempati. Bukan aku kebanyakan uang, tapi kasihan. Kamarnya ternyata pengap sekali kalo pintunya di tutup. Trus berisik karena dekat parkiran motor milik penghuni kos kosan itu. Belum suara orang bolak balik sekalipun sudah di atas jam 9 malam. Gimana dia bisa beristirahat dengan baik kalo kondisinya seperti itu. Gerah banget juga. Sementara aku tidur enak di rumah, dan tidak perlu merasa keberisikan. Paling suara emak kalo membangunkan aku tidur untuk berangkat kerja atau waktu subuh datang. Ya jadi aku pikir, Neneng pun harus merasakan tidur enak dan nyaman sepertiku di rumah. Masa aku tega membiarkan dia kesusahan sementara aku enak enakan di rumah. Belum lagi keny