Neneng POV. “Makan apa ya Neng?, rame semua tempat makannya” tanyanya setelah tawa terbahaknya selesai menanggapi kelakuanku yang merasa kedinginan di dalam mobil. Harusnya aku pakai switer atau jacket macam pak Iwan yang semakin kelihatan muda kalo tidak dengan stelan kantor macam kemeja dan celana bahan. Semakin keren deh pokoknya kalo dia pakai celana panjang jeans, kaos dan sepatu kets. Jadi kebanting sekali penampilan kami. “Susah bawa mobil gini mau parkirnya. Harusnya saya naik motor aja” katanya lagi. Aku hanya menatap keluar lewat kaca mobil samping. Memang ramai sih, karena malam minggu, walaupun aku baru tau sekarang kalo Jakarta ternyata seramai ini. “Kita ke Kemang aja deh, banyak kafe yang makanannya enak” putusnya kemudian tanpa pernah aku tau Kemang itu daerah mana.