Tatiana pov Aku mengurung diriku di kamar. Sudah berminggu-minggu aku berkutat dengan buku yang selama ini ga pernah aku jamah. Bukannya aku tidak pintar, aku ini sebenarnya pintar kalau mau berusaha, hanya saja aku terlalu malas melihat jajaran huruf yang berjajar dengan rapih dan tebal. Membuat mataku mengantuk. Ya... Sebenarnya juga aku menghindari uncle Dami. Aku sedikit canggung kalo bertemu denganya. Aku tidak tahu kenapa uncle Dami menciumku saat itu. Jantungku seperti ingin meledak, ada sedikit rasa percaya diri saat uncle Dami menciumku. Berharap ada secercah harapan uncle Dami membalas perasaanku. Aku juga menghindari uncle Damian karena aku takut uncle akan merasa bersalah atas apa yang dia lakukan. Sungguh aku tidak apa-apa dengan hal itu. Malah seneng dan bersyukur.