Tatiana tertidur di pangkuan Damian. Kakinya mengakangi kaki Damian dan kepalanya bersandara di bahu dekat ceruk lehernya. Dan itu membuat Damian sulit fokus pada pekerjaannya. Tapi dia tetep profesional pada pekerjaannya. Damian tetap mengerjakan berkas yang harus ia tanda tangani. Meskipun sesuatu yang di bawah semakin sesak. "Demi apapun Tiana, kau membuatku hilang konsen." grutunya. Clekkk Pintu ruangan terbuka. Kathryn muncul dari balik pintu. Ia terbelalak melihat posisi Damian dan Tatiana yang sangat intim. "Maaf pak, sudah waktunya untuk rapat." ucapnya memberitahu pada Damian agar menghadiri rapat yang telah dijadwalkan beberapa hari. "Baiklah Kathryn Terimakasih. Nanti saya menyusul." Jawab Damian. Kathryn keluar dengan raut muka yang sulit di artikan. Damian berdiri