Dengan cepat Janu menyibak selimut. Melempar begitu saja benda pipih yang baru saja mengantarkan berita mencengangkan. Pria itu bahkan berlari keluar kamar, dan dengan cepat memutar kunci pintu apartemennya. Begitu daun pintu terkuak, dua wajah kalut menyambutnya.
“ Mari masuk Pak Karim … Pak Fendi … “ kedua orang tersebut mengangguk, lalu dengan langkah lebar masuk ke dalam apartemen milik Janu. Kedua pria yang sudah rapi dengan seragam kebesaran mereka itu menempati sofa panjang, sementara sang pemilik aparteman yang masih mengenakan piyama tidur itu memilih duduk di sofa single yang berseberangan dengan sofa panjang. Wajah cemas kedua tamunya bisa ia pahami. Ia sendiri tidak pernah menyangka berita itu akan muncul. Sudah 30 tahun, dan sekarang apa yang sudah terkubur lama itu muncul ke
