Kepala Januari menoleh, saat mendengar kursi di sampingnya berderit. Kedua matanya bertemu dengan telaga teduh milik pria berusia pertengahan 40 yang tidak lain adalah atasannya. Hampir 20 menit pria itu meninggalkannya untuk bertemu dengan relasinya. Janu masih buta dengan orang-orang yang bergelut di bidang bisnis yang sekarang ia geluti. Dari sekian banyak orang yang berada di dalam ruang besar tersebut, bahkan hanya 2 orang yang ia tahu. Yang pertama adalah atasannya sendiri, dan yang kedua sialnya adalah pria yang sangat ia benci. Ia tahu Pria yang ia benci itu beberapa kali memperhatikannya. Mungkin orang itu juga terkejut melihatnya ada di tempat yang sama dengannya. Pria itu pasti berharap tidak akan pernah bertemu dengannya lagi setelah masalahnya waktu itu. Mungkin Shaba berpikir