PART. 15 PERSELISIHAN

1028 Kata

Risman menjalankan mobilnya dengan perlahan saja. Tujuan Risman sekadar santai saja. Tidak ingin tergesa-gesa, yang penting selesai. "Apa yang dikatakan Acil Rika dan Acil Rida, Paman?" Tanya Zia. "Mereka hanya mengatakan apa yang ingin mereka sampaikan." Jawab Risman. "Iya apa. Aku mana tahu, Paman." Wajah Zia cemberut. "Acaranya biasa saja." Kata Risman pelan. Risman merasa acara kawinan ya begitu saja. Tak ada yang terlalu istimewa. "Ih sebel!" Zia marah karena merasa acara kawinan dianggap Risman begitu saja. "Aku bingung harus cerita bagaimana?" Risman tertawa. Menoleh ia kearah Zia. Wajah Zia yang cantik terlihat menawan sekali. "Mulai dari awalnya dulu, lalu sampai ke akhirnya. Begitu loh, Paman Risman." Zia nada bicara tampak jengkel. "Oh begitu." Risman tertawa, Zia ce

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN