"Ada apa?" tanyaku to the point. "Duduklah." "Maaf mengganggumu, Tuan. Ini masalah acara ulang tahun Nona Ami," katanya. "Ya, lantas?" "Seperti tahun kemarin, apakah akan dirayakan di sekolah, atau di rumah dan mengundang teman-temannya ke mari?" tanyanya. "Aku belum membahasnya dengan Ami. Untuk masalah itu, nanti saja kita bicarakan. Aku masih sibuk," tukasku. "Baiklah, Tuan. Kalau begitu saya permisi," katanya, sembari berdiri. "Ya," jawabku singkat. Kemudian aku kembali menekuni laptop. "Tuan?" panggilnya lagi. "Apa lagi?" kataku jengah. Kukira Winda sudah keluar tadi. "Emmm, apakah Anda butuh sesuatu?" tanyanya dengan intonasi yang aneh. Dia pun berjalan mendekat, dan sekarang berdiri di sampingku. "Tidak. Pergilah!" perintahku kesal. "Anda terlihat tegang sekali, mungkin