"Suka?" tanyanya. Aku mengangguk sopan. "Nanti kamu bawa yang dua bungkus, kasihkan satu ke temanmu. Yang satu bisa buat sarapan besok," katanya. Ah, si bapak ini ngerti banget kalau anak kos macam aku, suka banget ngebungkus makanan. Eh, hehehehe. "Makasih banyak, Pak." "Sama-sama. Anggap saja sebagai sogokan agar kamu mau menerima tawaran kerja yang saya berikan," katanya lagi. Walah, ada maunya tho! "Emm, untuk itu ...." "Nggak, kok. Saya cuma bercanda," sambarnya lagi. "Oh." Aku pun tersenyum. "Oke, kuantar pulang sekarang," katanya, begitu pelayan tadi mengantarkan pesanan Pak Hariz ke meja. Aku menerima bungkusan itu dan membawanya. "Semuanya dua ratus dua lima Pak," kata pelayan itu. "Oke." Pak Hariz langsung menyerahkan tiga lembar merah, dan meninggalkan tempat, tanpa