"Ceraikan dia. Itu saja," ucap Luciana lagi tanpa perlu di negosiasi. Ashvin masih diam, meski ia terkejut akan permintaan sang ibu. Ia tahu, sepertinya Luciana juga sangat kecewa dengan Lily. Karena bagaimanapun, Luciana pasti akan membela sang suami. Itu pikir Ashvin. "Tidak bisa, Mom." Ashvin menjawabnya. Saat itu juga, Luciana menoleh ke arah Ashvin. Ekspresi wajahnya mengartikan, bertanya pada Ashvin, kenapa? "Aku tidak akan pernah menceraikan, Lily. Sampai kapanpun. Dia akan tetap menjadi istriku." Luciana menggigit bibir bawahnya. "Sekalipun dia menyukai ayahmu?" Ashvin meneguk ludah dan menarik napas. "Dia—" "Pergi." Luciana menyela cepat ucapan Ashvin, memerintahkan sang putra pergi. "Mom," ujar Ashvin memelas. "Kamu lebih memilih dia, 'Kan? Maka pergilah ... jangan per