Bab 42 — Emosi Tak Terbendung

1159 Kata

Luciana berlari ke arah sang suami, sedangkan Ashvin melangkah ke arah Lily yang masih meringkuk di lantai. "Hanzel! Ya, Tuhan ... tolong!" Luciana menangis, menyingkirkan buku-buku dan retakan rak tersebut pada tubuh Hanzel. Pria itu sudah tak bergerak. "Hanzel! Hanzel ...." Luciana melihat kepala suaminya berdarah, terkena kayu tepat di kepala sebelah kanan yang menembus. Darah sudah bercucuran di tubuh Hanzel, parahnya di bagian kepala. Berbeda dengan Lily, wanita itu masih kepanasan, dan sudah di tarik kasar oleh Ashvin. PLAK! Ashvin menampar wajah Lily dengan cukup keras. Mata Ashvin memerah, dengan gigi gemerutuk. "Ash ... tolong ... ahh ...." Bukannya sakit karena tamparannya, Lily justru masih merasakan haus belaian, dan meraba tubuhnya sendiri. Ashvin semakin emosi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN