"Coba katakan sekali lagi!" Dalam sekejap tubuh Rendra telah mengikis jarak di antara mereka berdua. Mia bahkan menjadi grogi untuk bernapas. "Re-Rendra! Kamu mau apa?" Rendra meletakkan tangannya di atas kepala Mia, lalu semakin mendekatkan wajahnya hingga embus napasnya terasa hangat dan terhirup oleh Mia. "Coba katakan sekali lagi! Kamu benar-benar sudah tidak menyukaiku?" tantang Rendra. Mia menundukkan pandangannya, kini embus napas Rendra membentur daun telinganya. Udara hangat membelai pipinya. Mia sangat gugup. "Aku ... aku ... aku tidak suka padamu lagi," jawabnya malu-malu. Rendra menyentuh dagu Mia, dan memaksa wajah gadis itu agar menghadap ke arahnya. "Katakan lagi! Katakan lagi sambil menatap mataku!" Pria itu mengeratkan rahang sambil mengatakannya. Degup jantung Mia su