Sementara itu, Rendra yang sedang dalam perjalan menuju ke kantornya juga tersenyum sepanjang jalan. Ia merasa hatinya berbunga-bungan dan rasa khawatir itu menguap begitu saja. Jika kemarin dalam hatinya dipenuhi rasa kalut karena ketakutan akan perasaan Mia yang berpindah pada pria lain, kali ini ia bisa sedikit tenang karna ternyata perasaan Mia untuknya masih tersisa dengan sama seperti dahulu. Walau jika diingat-ingat, Rendra pun tak bisa memaafkan dirinya sendiri yang sudah menyakiti Mia dengan begitu dalam saat dahulu. Bisa-bisanya dia mengacuhkan gadis itu dan berjuang sendiri mempertahankan perasannya padahal pria yang dicintainya begitu acuh. Rendra seketika merasa jika dirinya itu sangatlah buruk. “Ini.” Mia menawarkan ari minum yang sudah jauh-jauh ia bawa dari rumah menuju