[20] Rindu Diinterogasi

1943 Kata

Rindu mau melarikan tatapan ke arah lain, enggak bisa. Di depannya ada Marta yang menatapnya tajam seperti silet. Sejak kembali makan siang, lalu dikeroyok nasabah cukup banyak, dan begitu selesai membuat laporan sore di mana Rindu sudah double cek kalau tak ada yang bermasalah, ia dipanggil Marta ke mejanya. Ada apa coba? Apa Rindu berbuat salah? Tapi sepanjang ia ingat hari ini, ia tak melakukan apa pun. Semua laporannya beres, uang yang mereka terima hari ini dalam keadaan balance, nasabah yang tidak mendapatkan penanganan juga tak ada laporan terkendalanya. Jadi kenapa Marta sejak tadi menatapnya seperti musuh? “Kamu yakin laporannya beres?” tanya Marta dengan nada agak tegas. Sejak kedatangan gadis ini di ruangannya, banyak hal yang ingin ia tanyakan tapi rasanya menyalahi wewenang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN