"Lepaskan aku Vano" Teriak Mayra. Vano pun melepaskan ciuman dan kukungan tangannya dari pundak Mayra. "Kenapa, Bukannya sudah aku katakan jangan pancing aku Mayra" "Kamu uda kasar sama aku, Kamu uda melakukan pelecehan" "Bukannya kamu bilang ingin jadi pacarku, Kamu bilang kamu cinta harusnya kamu senang dong" Ucap Vano. Mayra terdiam dia masih merasa gelisah dan kaget, Dia tidak menyangka Vano melakukan hal itu padanya, Pipinya yang merah bahkan matanya masih mengeluarkan air mata, Dia bingung harus melakukan apa, Semua tidak sesuai dengan rencana dan prediksinya, Dia hanya terdiam dan membungkukkan wajah nya ke bawah. "Apa yang harus aku lakukan? Aku sudah terlalu jauh aku harus tetap bisa kuat melanjutkan ini semua" Dalam batinnya. Vano pun mendekat menghampirinya, lalu mem