Kekhawatiran Malika

1198 Kata

Baru Kinan akan menginjakkan kaki keluar, tiba-tiba terdengar Bayu berteriak. "Tuan Sena!" Sontak langkah Kinan terhenti. 'Ada apa?' gumamnya. Hampir gadis itu ingin kembali masuk ke ruangan Sena, tapi ia ingat kalau dirinya tidak dibutuhkan apalagi diinginkan di sana. Oleh sebab itu, ia pun melanjutkan langkah. Bukan karena ia marah atau terbawa perasaan, Kinan hanya tidak mau Sena marah atau malah membuat ia jadi bulan-bulanan pengusaha itu sebagai alat melampiaskan kemarahan. Lagipula ia harus tahu diri jika dirinya hanya seorang pembantu. Jadi, ia hanya harus patuh dan menurut atas perintah dari orang yang menolong dengan mempekerjakannya. "Tolong, Rara!" teriak Bayu memanggil sekretaris Sena. Rara yang baru Kinan lewati, menatap gadis itu dan bertanya. "Ada apa, Mbak?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN