Bianca muncul tak lama setelah Sena tiba di bandara. Menunggu di sebuah restoran cepat saji yang ada di kawasan bandara tersibuk ibukota, adalah tempat yang Sena pilih. "Hai! Udah nunggu lama?" sapa Bianca sembari menghampiri Sena lalu memeluk dan mencium pipi kana-kiri. Andai bukan di Indonesia, mungkin sebuah ciuman di bibir akan Bianca layangkan di bibir kekasihnya itu. Namun, karena Sena yang tidak suka mengumbar keintiman di depan umum juga, membuat wanita itu tidak berani melakukannya. "Enggak. Baru aja. Gimana kerjaannya, lancar?" tanya Sena seraya mengajak Bianca duduk. "Hem, lancar. Tapi, capek banget, Sayang!" seru Bianca yang memeluk manja pada tubuh Sena. "Mau makan dulu atau langsung pulang?" Sena menawarkan sang kekasih untuk makan malam sebelum mereka pulang. Bia